Sungyeol duduk dibangku. Ia mengamati Sulli yang asyik
sedang bercanda dengan teman-temannya. Sekilas terdengar mereka sedang
membicarakan Myungsoo. Sungyeol yang mendengarnya, menjadi malas untuk
memperhatikan Sulli lagi. “Myungsoo..selalu Myungsoo” geram Sungyeol dalam
hati. Tiba-tiba Sulli menghampiri Sungyeol. Sungyeol sedikit gugup karena Sulli
tiba-tiba menghampirinya. Ini pertama kali!
Rabu, 31 Agustus 2011
Selasa, 30 Agustus 2011
[FF] The sweetest is Love not CHOCOLATE (chapter 2)
Myungyeol FF:
Latihan pun dimulai. Semua anak-anak yang baru gabung diuji
skillnya. Sungyeol berkali-kali gagal merebut bola dan tidak terlalu baik
mendribell bola. Pikirannya terus mengarah ke Sulli yang sedang latihan
cheerleader di lapangan sebelah.
“BAAK!” bola basket mendarat diwajahnya. Darah segar mengucur
dari lubang hidungnya. Ia kesakitan.
“Aah.. maaf Yeol! Maafkan aku..”kata anak yang tidak sengaja
melempar bola kearah Sungyeol.
“Biar saja, Heejung. Seharusnya ia lebih berhati-hati dan
fokus pada latihan uji skill ini. Apa yang sedang kau pikirkan? Kalau kau tidak
idiot, kau harusnya menangkap bola yang dioper oleh temanmu kan?” kata Myungsoo
sambil berlalu. Sungyeol marah mendengar Myungsoo menyebutnya dengan kata-kata
“Idiot”.
“aku tau maksudmu...pasti kau berpikir kalau aku ini sangat
bodoh sampai-sampai bola pun tak bisa kutangkap” kata Sungyeol dengan darah
masih bercucuran dan hidungnya menjadi memar. Myungsoo menoleh kebelakang. Ia
hanya tersenyum kecut melihat keadaan Sungyeol.
[FF] The sweetest is Love not CHOCOLATE (chapter 1)
Annyeong... hari ini memutuskan kalau blog ini untuk FF alias Fan Fiction tentang Myungyeol^^ hope you like it!
Myungyeol FF:
Myungyeol FF:
Sungjong, Sunggyu, dan Sungyeol tinggal satu atap. Ya,
sunggyu adalah seorang kakak yang penyanyang dan memiliki dua adik yang sangat
penurut dan kompak. Sungyeol, adalah anak tengah yang sangat menghargai
kakaknya dan sangat melindungi adiknya, Sungjong. Dan Sungjong adalah orang
paling beruntung didunia karena memiliki dua kakak keren yang sangat
bertanggung jawab menyayangi dan memenuhi kebutuhannya. Semenjak orangtua
mereka meninggal karena peristiwa kebakaran di Hotel, Sunggyu menjadi tulang
punggung bagi adik-adiknya yang masih sekolah. Sungyeol adalah siswa SMA dan
Sungjong masih SMP. Sunggyu bekerja sebagai pelayan di kedai coklat dan juga
sebagai pengantar susu. Kini mereka hidup dalam kesederhanaan.
Suatu hari, saat mereka bertiga sedang makan malam.
Tiba-tiba suara telepon berdering.
“Eobseyo?” sapa Sunggyu yang mengangkat telepon.
“Sunggyu-ssi? Ini aku bibi Kim, bisa kau bantu aku??” kata
Bibi Kim.
Bibi Kim adalah pemilik kedai coklat tempat Sunggyu bekerja.
Bibi Kim sangat menyayangi Sunggyu seperti anaknya sendiri, ia selalu memberi
bonus pada gaji Sunggyu secara diam-diam dari karyawan yang lain. Sebaliknya
Sunggyu, ia juga sangat menyayangi Bibi Kim seperti ibunya sendiri. Ia selalu
membantu Bibi Kim mengantarkan belanjaan, dan menyiapkan makan siang untuk
anak-anaknya jika Bibi Kim sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya.
“Ada apa, Bibi Kim? Jika kau butuh bantuan dariku katakan
saja, tidak usah bertanya dulu aku bisa apa tidak” ujar Sunggyu dengan nadanya
yang manis seperti madu.
“aku akan pergi ke Jepang untuk membuka cabang, dan itu
membutuhkan waktu seminggu. Bisakah aku menitipkan anakku padamu? Hanya satu
anak saja. Dia masih SMA. Dan sekolahnya dekat dengan sekitar daerah rumahmu”
pinta Bibi Kim.
“Ahh...tenang saja, Bibi Kim. Aku juga sanggup jika
tiga-tiganya anakmu kau titipkan padaku. Jangan sungkan-sungkan”
“ahaha..aku tau kau adalah anak yang baik dan bertanggung
jawab. Makanya aku percaya padamu. Tapi, dua anakku itu aku putuskan untuk
kubawa saja karena masih SD dan bisa mengejar pelajaran jika bolos seminggu.
Tapi, kalo Myungsoo aku ajak juga, dia pasti repot mengejar ketinggalannya
karena dia sudah kelas 3 SMA” jelas Bibi Kim.
“Yaa.. aku mengerti bibi Kim, pokoknya serahkan saja padaku!
Dan..kapan Myungsoo datang kerumahku?” tanya Sunggyu.
“besok ia akan datang. Dan..sekali lagi aku minta maaf
karena sudah merepotkanmu, Sunggyu yang manis”
“haha..ya tentu saja Bibi kau merepotkanku..tapi aku senang
direpotkan oleh ibu sebaik kau”
Langganan:
Postingan (Atom)