Myungyeol FF:
Sungjong, Sunggyu, dan Sungyeol tinggal satu atap. Ya,
sunggyu adalah seorang kakak yang penyanyang dan memiliki dua adik yang sangat
penurut dan kompak. Sungyeol, adalah anak tengah yang sangat menghargai
kakaknya dan sangat melindungi adiknya, Sungjong. Dan Sungjong adalah orang
paling beruntung didunia karena memiliki dua kakak keren yang sangat
bertanggung jawab menyayangi dan memenuhi kebutuhannya. Semenjak orangtua
mereka meninggal karena peristiwa kebakaran di Hotel, Sunggyu menjadi tulang
punggung bagi adik-adiknya yang masih sekolah. Sungyeol adalah siswa SMA dan
Sungjong masih SMP. Sunggyu bekerja sebagai pelayan di kedai coklat dan juga
sebagai pengantar susu. Kini mereka hidup dalam kesederhanaan.
Suatu hari, saat mereka bertiga sedang makan malam.
Tiba-tiba suara telepon berdering.
“Eobseyo?” sapa Sunggyu yang mengangkat telepon.
“Sunggyu-ssi? Ini aku bibi Kim, bisa kau bantu aku??” kata
Bibi Kim.
Bibi Kim adalah pemilik kedai coklat tempat Sunggyu bekerja.
Bibi Kim sangat menyayangi Sunggyu seperti anaknya sendiri, ia selalu memberi
bonus pada gaji Sunggyu secara diam-diam dari karyawan yang lain. Sebaliknya
Sunggyu, ia juga sangat menyayangi Bibi Kim seperti ibunya sendiri. Ia selalu
membantu Bibi Kim mengantarkan belanjaan, dan menyiapkan makan siang untuk
anak-anaknya jika Bibi Kim sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya.
“Ada apa, Bibi Kim? Jika kau butuh bantuan dariku katakan
saja, tidak usah bertanya dulu aku bisa apa tidak” ujar Sunggyu dengan nadanya
yang manis seperti madu.
“aku akan pergi ke Jepang untuk membuka cabang, dan itu
membutuhkan waktu seminggu. Bisakah aku menitipkan anakku padamu? Hanya satu
anak saja. Dia masih SMA. Dan sekolahnya dekat dengan sekitar daerah rumahmu”
pinta Bibi Kim.
“Ahh...tenang saja, Bibi Kim. Aku juga sanggup jika
tiga-tiganya anakmu kau titipkan padaku. Jangan sungkan-sungkan”
“ahaha..aku tau kau adalah anak yang baik dan bertanggung
jawab. Makanya aku percaya padamu. Tapi, dua anakku itu aku putuskan untuk
kubawa saja karena masih SD dan bisa mengejar pelajaran jika bolos seminggu.
Tapi, kalo Myungsoo aku ajak juga, dia pasti repot mengejar ketinggalannya
karena dia sudah kelas 3 SMA” jelas Bibi Kim.
“Yaa.. aku mengerti bibi Kim, pokoknya serahkan saja padaku!
Dan..kapan Myungsoo datang kerumahku?” tanya Sunggyu.
“besok ia akan datang. Dan..sekali lagi aku minta maaf
karena sudah merepotkanmu, Sunggyu yang manis”
“haha..ya tentu saja Bibi kau merepotkanku..tapi aku senang
direpotkan oleh ibu sebaik kau”
Dimeja
makan. Sungyeol yang daritadi mengamati hyungnya itu sedang menelpon ingin tahu
ada apa sebenarnya.
“hyung, habiskan nasimu.. daritadi kau hanya memegang sumpit
sambil mengamati hyung menerima telepon” ujar Sungjong sedikit sewot karena
hyungnya yang daritadi tidak mau menghabiskan nasinya.
“ahh kau ini mengurusiku saja, suka-suka aku dongg..”
Lalu Sunggyu kembali ke meja makan setelah ia selesai
menelpon.
“apakah itu Bibi Kim?” tanya Sungyeol penasaran.
“ya.. memangnya kenapa?”
“kenapa dia menelpon? Apa dia mau memberikan coklat gratis
lagi? :D” Tanya Sungjong sedikit berharap.
“haha.. bukan.. dia mau menitip anaknya yang SMA dirumah
kita. Karena besok bibi Kim mau pergi ke Jepang untuk membuka cabang” jelas
Sunggyu sambil melahap nasi kimchinya.
“benarkah?? Ehh, hyung. Apa anaknya itu yeoja? Apa dia
cantik? Kau suka kerumah Bibi Kim kan? dan kau bilang bibi Kim punya 2 anak
perempuan dan 1 laki-laki. Pasti yang SMA itu yeoja kan, hyung??” tanya
Sungyeol panjang lebar.
“mmmmhh.. begitulah..” sahut Sunggyu pendek sambil
tersenyum.
“aaiishh, Hyung”
“Sungyeol-hyung, mana mungkin seorang ibu menitipkan anak
perempuannya yang SMA di rumah yang penghuninya laki-laki semua?” protes
Sungjong berkata dengan mulutnya yang penuh nasi. Itu membuatnya makin imut^^.
“kau ini... jadi maksudmu, anak yang akan dititipkan dirumah
ini Namja gitu? Bisa saja kan bibi Kim sudah percaya dengan Sunggyu-hyung dan
ia ingin melindungi anak perempuannya dengan laki-laki yang sudah ia percayai
bisa melindungi anak perempuannya itu??”
“huuhh..jika aku menjadi Bibi Kim, aku tidak akan melakukan
apa yang Sungyeol-hyung katakan” ujar Sungjong.
“sudah...sudah..ayo kita makan dulu, kenapa jadi ribut
masalah anak bibi Kim, sih? Lihat saja anaknya besok”
Esoknya
Sungyeol sedang ada disekolahaan dan sedang menyantap makan siangnya di kantin.
Tiba-tiba ia melihat seorang namja yang merebut kotak susu dari seorang yeoja.
Sungyeol kesal melihat kelakuan namja itu akhirnya ia menghampirinya.
“Hei, kau! Kalau kau mau susu kau bisa mengambilnya di
kantin! Dasar tidak tahu malu, merebut kotak susu dari seorang yeoja!” geram
Sungyeol kesal.
“ini kotak susuku. Yeoja itu yang merebutnya, makanya aku
rebut lagi” kata namja itu santai.
“Ohh.. jadi kau berani mencari alasan ya?? mana mungkin
seorang yeoja yang wajahnya polos seperti dia merebut kotak susu dari namja
yang wajahnya suram sepertimu”
Sungyeol mengambil kotak susu yang baru dan memberikannya
untuk yeoja itu. Tetapi, yeoja itu menggeleng menolak kotak susu yang Sungyeol
berikan.
“eh..tapi ini aku belikan untukmu..ambil saja” ujar Sungyeol
lembut. Yeoja itu tetap menggeleng.
“aku ingin kotak susu yang habis diminum oleh dia” kata
yeoja itu tersipu malu sambil menunjuk kearah namja itu.
‘haah?? Itu kan bekas?? Bekas mulutnya juga” bingung
Sungyeol.
“ya..aku ingin...walaupun...berciuman tidak langsung
dengannya..setidaknya..aku meminum langsung dari kotak susu yang sama diminum
olehnya..kyaaaaa~ aku jadi malu!!” kata yeoja itu langsung lari dengan wajah
yang merah. Sungyeol terdiam karena heran.
“sudah kubilang, ini punyaku dan dia yang merebutnya” kata
namja itu sambil berlalu dihadapan Sungyeol.
Sungyeol
duduk ditribun, ia baru gabung ekskul basket. Ia terlihat malu dan kesal karena
peristiwa tadi. Ia sudah dengan gayanya memberikan kotak susu kepada yeoja yang
akhirnya ditolaknya juga. Dikelasnya, ada seorang gadis yang sangat
ditaksirnya. Nama gadis itu adalah Sulli. Sungyeol memandangi Sulli hampir
setiap hari. Sulli adalah cheerleaders basket. Maka dari itu Sungyeol mengambil
ekskul basket karena ingin bertemu setiap hari dengan Sulli.
Akhirnya
pelatih basket datang. Ia melihat ada 4 anak baru yang gabung di ekskul basket.
Maka dari itu sang pelatih menyuruh 4 anak yang baru gabung itu untuk
memperkenalkan diri. Rata-rata anak yang baru gabung itu adalah anak populer disetiap
kelasnya masing-masing. Makanya setiap anak-anak itu sedang memperkenalkan
diri, para Cheerleader bersorak menyambut mereka. Tapi tidak saat Sungyeol
memperkenalkan dirinya.
“Lee Sungyeol imnida, aku 17 tahun dan alasanku masuk ke
ekskul ini karena aku sangat menyukai olahraga basket” kata Sungyeol
memperkenalkan diri. Tapi, tak ada seorang pun bahkan cheerleaders bersorak
menyambutnya. Sungyeol terlihat canggung dan malu karena keadaan begitu hening
saat dirinya memperkenalkan diri. Sang pelatih saja hanya mengangguk-angguk.
Sungyeol melihat kearah Sulli, tapi Sulli membuang wajahnya.
“hei, teman-teman! Sambut dia” tiba-tiba terdengar suara.
“wwhhooaahhh” tiba-tiba semuanya ramai menyambut Sungyeol.
Sungyeol hanya tersenyum kecut. Ia penasaran dengan suara namja yang menyuruh
semuanya bersorak menyambutnya. Ia mendongkakkan kepalanya kesamping dan ia sangat
terkejut melihat namja yang menyuruh bersorak itu adalah namja yang sama yang
ia temui dikantin itu.
“apapun yang Myungsoo-oppa katakan, aku akan selalu
mengikutinya” Sungyeol mendengar dari salah-satu anak cheerleaders yang
menyebut nama namja itu.(bersambung)
ge cari-cari ff myungyeol, eh terdampar di blog ini, joha johaaa >o<
BalasHapusmyungsoo femes sekalii? sampe segitunya *o*